Jika Kamu Terkena Besi Berkarat dan Tidak disuntik Anti-Tetanus
Badlag.tech - Mungkin tidak ada yang akan terjadi. Tapi mungkin saja kamu akan terkena tetanus, dan sekali kamu terkena, walaupun orang-orang berusaha menyelamatkan, kamu masih berharap untuk mati saja. Sekarat karena tetanus bisa jadi cara mati yang paling menyakitkan di planet ini.
Lukisan di ini diselesaikan tahun 1809, menggambarkan seseorang yang sedang sekarat karena tetanus. Dilukis oleh dokter yang menangani. Posisi seperti ini disebut opistothonus.
Kenapa bisa jadi seperti ini? Otot ‘terbakar’ berkontraksi, memendek. Lalu zat kimia di otot dilepaskan untuk melemaskan otot. Namun yang dilakukan oleh racun tetanus adalah menghalangi pelepasan zat kimia tersebut, jadi otot tetap terbakar, berkontraksi dan tetap seperti itu.
Otot-otot di punggung lebih kuat dari otot-otot di perut, sehingga tubuh jadi melengkung ke belakang.
Bahkan jika kamu memiliki postur tubuh yang sangat bagus, sayang sekali, otot-otot tungkaimu akan berkontraksi sangat kuat, begitu kuat sampai bisa mematahkan tulang pahamu, tulang yang paling kuat yang ada di tubuhmu.
Bayangkan terjadi kram disetiap otot tubuhmu, selama 24 jam sehari, seterusnya, selamanya. Dan hampir tidak ada yang bisa dilakukan untuk menyelamatkanmu. Akhirnya, otot diafragma-mu berkontraksi, dan terus seperti itu, sampai kamu berhenti bernapas.
Untuk sampai kepada tahap yang menyenangkan ini dibutuhkan waktu tiga hari. Tiga hari yang paling menyakitkan yang dapat dibayangkan.
kami tahu apa zat kimia yang seharusnya dilepaskan otot, dan bisa kami berikan, tapi kemudian kamu akan berhenti bernapas, yang berarti memunculkan masalah baru.
Saya pikir vaksin anti tetanus adalah jalan terbaik untuk mencegah, tapi hoy, untuk kamu-kamu yang anti vaksin diluaran sana, itu pilihan mu. Hanya saja jangan terapkan anti vaksinmu ini untuk anak-anakmu.
Bakteri yang menyebabkan tetanus namanya Clostridium tetani, adalah bakteri yang biasa hidup di tanah. Tapi biasanya aktif di sekitar perkebunan. Jadi bukan besi berkarat yang menyebabkan tetanus, tapi karat pada besi yang diindikasikan telah tergeletak di tanah dalam waktu yang lama, yang tampaknya menyebabkan adanya bakteri C. tetani pada paku tersebut.
C. tetani adalah bakteri anaerob, yang berarti Oksigen dapat meracuninya. Jika kamu tergores, bisa saja kamu terkena tetanus, tapi kemungkinannya kecil, karena oksigen ada di atmosfir. Tapi kalau kamu tertusuk, seperti tertusuk paku, tusukan itu tidak terkena oksigen karena berada di dalam, sempurna untuk C. tetani berkembang-biak.
Tetanus bisa 'disembuhkan' sekarang, tapi 2/3 dari jumlah pasien tetap saja meninggal, dan pasien yang selamat biasanya menghabiskan 6–10 pekan di rumah sakit, kebanyakan menggunakan ventilator, dan sering kali diinduksi koma, dilanjutkan dengan masa rehabilitasi selama 4–6 bulan. Secara pribadi, mendapatkan vaksin adalah jalan yang lebih mudah.
Penyakit ini ada variasinya yang disebut infantile tetanus. Bayi yang baru lahir bisa menderita penyakit ini dari, misalnya, gunting yang tidak steril yang digunakan untuk memotong tali pusarnya.
Tahun 2018, seorang anak dari perkebunan di Oregon terjatuh, dan terluka di kepala. Terluka, bukan tertusuk. Tapi perkebunan dipenuhi bakteri C. tetani.
Ibu anak tersebut mencuci dan menjahit lukanya sendiri (ibunya bukan dari kalangan medis).
Sekitar sepekan kemudian, si anak mulai sakit, dan kondisinya dengan cepat menurun. Mereka membawanya ke IGD, yang kemudian didiagnosa terkena tetanus.
Banyak anti racun yang diberikan, tapi sudah terlalu terlambat, racun tetanus telah menyebar. Anak-anak cepat membaik, jadi dia hanya menghabiskan 59 hari di rumah sakit, sekitar 45 hari diinduksi koma. Lalu rehabilitasi selama sebulan.
Tapi, ini yang tidak terduga. Saat si anak akan selesai dari fasilitas rehab, para dokter mencoba memberikan vaksin, dan ibunya menolak semua vaksin apa pun itu.
Jika saya yang menjadi si anak, saya akan langsung meninju mulut ibunya, menggulung lengan baju, dan bilang pada dokter "Kasih semua yang ada!".
Imunisasi tetanus bisa bertahan selama 10 tahun. Imunisasimu sudah diperbarui?
Lukisan di ini diselesaikan tahun 1809, menggambarkan seseorang yang sedang sekarat karena tetanus. Dilukis oleh dokter yang menangani. Posisi seperti ini disebut opistothonus.
Kenapa bisa jadi seperti ini? Otot ‘terbakar’ berkontraksi, memendek. Lalu zat kimia di otot dilepaskan untuk melemaskan otot. Namun yang dilakukan oleh racun tetanus adalah menghalangi pelepasan zat kimia tersebut, jadi otot tetap terbakar, berkontraksi dan tetap seperti itu.
Otot-otot di punggung lebih kuat dari otot-otot di perut, sehingga tubuh jadi melengkung ke belakang.
Bahkan jika kamu memiliki postur tubuh yang sangat bagus, sayang sekali, otot-otot tungkaimu akan berkontraksi sangat kuat, begitu kuat sampai bisa mematahkan tulang pahamu, tulang yang paling kuat yang ada di tubuhmu.
Bayangkan terjadi kram disetiap otot tubuhmu, selama 24 jam sehari, seterusnya, selamanya. Dan hampir tidak ada yang bisa dilakukan untuk menyelamatkanmu. Akhirnya, otot diafragma-mu berkontraksi, dan terus seperti itu, sampai kamu berhenti bernapas.
Untuk sampai kepada tahap yang menyenangkan ini dibutuhkan waktu tiga hari. Tiga hari yang paling menyakitkan yang dapat dibayangkan.
kami tahu apa zat kimia yang seharusnya dilepaskan otot, dan bisa kami berikan, tapi kemudian kamu akan berhenti bernapas, yang berarti memunculkan masalah baru.
Saya pikir vaksin anti tetanus adalah jalan terbaik untuk mencegah, tapi hoy, untuk kamu-kamu yang anti vaksin diluaran sana, itu pilihan mu. Hanya saja jangan terapkan anti vaksinmu ini untuk anak-anakmu.
ilustrasi bakteri
Bakteri yang menyebabkan tetanus namanya Clostridium tetani, adalah bakteri yang biasa hidup di tanah. Tapi biasanya aktif di sekitar perkebunan. Jadi bukan besi berkarat yang menyebabkan tetanus, tapi karat pada besi yang diindikasikan telah tergeletak di tanah dalam waktu yang lama, yang tampaknya menyebabkan adanya bakteri C. tetani pada paku tersebut.
C. tetani adalah bakteri anaerob, yang berarti Oksigen dapat meracuninya. Jika kamu tergores, bisa saja kamu terkena tetanus, tapi kemungkinannya kecil, karena oksigen ada di atmosfir. Tapi kalau kamu tertusuk, seperti tertusuk paku, tusukan itu tidak terkena oksigen karena berada di dalam, sempurna untuk C. tetani berkembang-biak.
Tetanus bisa 'disembuhkan' sekarang, tapi 2/3 dari jumlah pasien tetap saja meninggal, dan pasien yang selamat biasanya menghabiskan 6–10 pekan di rumah sakit, kebanyakan menggunakan ventilator, dan sering kali diinduksi koma, dilanjutkan dengan masa rehabilitasi selama 4–6 bulan. Secara pribadi, mendapatkan vaksin adalah jalan yang lebih mudah.
Penyakit ini ada variasinya yang disebut infantile tetanus. Bayi yang baru lahir bisa menderita penyakit ini dari, misalnya, gunting yang tidak steril yang digunakan untuk memotong tali pusarnya.
Tahun 2018, seorang anak dari perkebunan di Oregon terjatuh, dan terluka di kepala. Terluka, bukan tertusuk. Tapi perkebunan dipenuhi bakteri C. tetani.
Ibu anak tersebut mencuci dan menjahit lukanya sendiri (ibunya bukan dari kalangan medis).
Sekitar sepekan kemudian, si anak mulai sakit, dan kondisinya dengan cepat menurun. Mereka membawanya ke IGD, yang kemudian didiagnosa terkena tetanus.
Banyak anti racun yang diberikan, tapi sudah terlalu terlambat, racun tetanus telah menyebar. Anak-anak cepat membaik, jadi dia hanya menghabiskan 59 hari di rumah sakit, sekitar 45 hari diinduksi koma. Lalu rehabilitasi selama sebulan.
Tapi, ini yang tidak terduga. Saat si anak akan selesai dari fasilitas rehab, para dokter mencoba memberikan vaksin, dan ibunya menolak semua vaksin apa pun itu.
Jika saya yang menjadi si anak, saya akan langsung meninju mulut ibunya, menggulung lengan baju, dan bilang pada dokter "Kasih semua yang ada!".
Imunisasi tetanus bisa bertahan selama 10 tahun. Imunisasimu sudah diperbarui?
Baca Juga
Posting Komentar
Posting Komentar